Ngopi Sambil Berisi
Salam
sejahtera bagi kita semua...
Salam perkopian bagi kaum pecinta rasa… ๐
Terlihat sepele tapi susah untuk merealisasi. Sering kali kita penghuni kontrakan susah untuk melaksanakan mandi. Banyak faktor mendominasi, di antaranya sakit, mager, hingga rasa kantuk menyelimuti, apalagi suasana yang mendukung mendung ditambah hawa dingin mengajak tidur kembali. Yahh... begitulah sirkulasi. Wkwkwkwk..
Lanjut ya pembahasannya... Hingga menunjukkan pukul 09.00 s.d. 10.00, kurang lebih jam segitu. Barulah kita beranjak lagi ke tempat ngopi untuk meneruskan tradisi, yaitu ngopi. Sering kali kita hanya ngopi untuk haha hihi.
Untuk menindaklanjuti agenda ngopi, biasanya terselip sedikit bahasan untuk memanfaatkan waktu agar sedikit produktif. Kata 'produktif' memang harus bisa dirumuskan, walaupun itu incidental sifatnya. Dalam keproduktifan ini, ngopi sambil berisi sering disebut sebagai bahasa diskusi. Iya memang, sedikit terlihat sepele bahasannya. Paling tidak, sedikit yang kita dapat adalah rasa kekeluargaan yang hangat dan menyenangkan. Secara intelektual, paling tidak kami mendapatkan informasi baru melalui bahasan yang terselipkan tersebut.
Puji syukur selalu tercurahkan, karena selalu mendapatkan nikmat yang sangat berlimpah. Bukan hanya rasa kekeluargaan, tetapi juga rasa intelektual melalui bertukar informasi ditemani kopi. Istilah 'ngopi' sering dipakai walaupun nanti tidak untuk memesan kopi. Paling tidak, 'ngopi' itu memiliki esensi yang terselubung. Mungkin itu sedikit cerita sebelum Bulan Romadhan memeluk kami dengan hangatnya.
Sedikit salam pagi para pecinta dunia kopi. Oke, sirkulasi ngopi dimulai dari awal membuka kelopak mata untuk memandang dunia realita yang sangar nan rupawan. Kwkwkwkk... Iya memang seperti itu, bangun tidur, kita sering kali cukup cuci muka dan langsung meluncur ke tempat ngopi. Ngopi pagi selalu dilaksanakan di warkop legend daerah IAIN Kediri, tidak ada yang tidak tahu tentang warkop yang sederhana namun mengena ini, warkop legend ini kita sebut warkop "Mbah Radi".
Di sini, kita bisa mendapatkan harga yang terjangkau bagi kaum yang memanajemen keungannya dengan baik. Hahahahh.. Karena di situ, cukup 5 ribu rupiah sudah tersaji kopi hitam, gorengan dan wifi untuk menemani perkuliahan pagi sebab efek pandemi dan belum turunnya bantuan subsidi.
Rutinitas setiap pagi bukan sekedar ngopi, tetapi sambil mengobrol kesana kemari, entah itu terkait perkuliahan maupun keadaan sosial. Rutinitas pagi ini selalu berjalan, yang penting tidak sedang tidur hingga bangun kesiangan. Hingga menununjukan tanda terkait selesainya perkuliahan, barulah kita beranjak Kembali untuk meneruskan sirkulasi.
#Penulis: Pak
Yon Alfi
#Editor: Anwar
Komentar
Posting Komentar