Peran Nahdlatun Nisa' Merekontruksi semangat perjuangan para perempuan



Hallo sahabat/i Rayon Abu Nawas... 

Pada tanggal 15 Agustus 2024 Rayon Abu Nawas mengadakan diskusi Nahdlatun Nisa' dengan tema yang sangat mengembara loo ini.., yang bertema Merekontruksi Semangat Perjuangan Para Perempuan. Nggak kalah keren juga yang mengisi diskusi ini yaitu dari sahabati kita sendiri, yaitu sahabti Indah. Oke, di bawah ini kalian-kalian akan menambah ilmu di bawah ini.

kalian tau nggak sih, pengertian Nahdlatul Nisa' ?

Secara terminologi Nahdlatun nisa adalah kebangkitan perempuan dari masa ke masa yang arah geraknya menjadi pembaharu tanpa meninggalkan tradisi yang sudah terbentuk di lingkungannya.

Nahdhotun Nisa merupakan istilah perjuangan kaum perempuan yang kembali kepada khittoh perjuangan perempuan Nahdlatul Ulama. Garis perjuangan ini lahir dari nilai-nilai Ahlussunnah Waljamaah atau Aswaja.

Secara literal Nahdlatun Nisa memang bermakna kebangkitan kaum perempuan, namun lebih mengarah kepada rasa persaudaraan atas dasar kesamaan jenis kelamin perempuan. yang dimaksud di sini adalah persaudaraan atas solidaritas terhadap nasib dan perjuangan perempuan, tidak terjebak pada jenis kelamin laki-laki dan perempuan, untuk menemukan kembali hak-hak kemanusiaan yang telah lama tercabut oleh sistem sosial yang diciptakan manusia,”

Istilah Nahdlatun Nisa juga mengenalkan garis perjuangan yang menggantikan bahasa-bahasa liberal atau Barat seperti Feminisme yang masih tabu di kalangan NU, padahal secara substansi itu sama,” tuturnya.

Istilah Nhadlatun Nisa baru dipakai pada tahun 2014 menggantikan istilah pergerakan perempuan.

PB PMII baru memperkenalkan istilah baru yang sebelumnya belum digunakan dalam kaderisasi formal PMII dalam membungkus istilah pergerakan kaum perempuan, yakni Nahdlatun Nisa’ atau kebangkitan perempuan.

Kenapa ko dirubah??

Bisa jadi dua kemungkinan,

pertama untuk membuat hubungan PMII dan NU semakin terlihat harmonis (setelah keputusan Muktamar ke-33  NU di Jombang yang memutuskan PMII sebagai banom kemahasiswaan NU), istilah yang biasanya nampak liberal seperti gender dan feminisme lantas dibungkus dengan istilah Nahdlatun Nisa’.

Kedua, memang ada niatan baik untuk memberikan ruang bahkan mendorong kader Kopri untuk bangkit dengan membawa perubahan dalam masyarakat di berbagai sektor, seperti sosial, politik, pendidikan, budaya, dan ekonomi.

 

Landasan Teologis

Landasan yang berdasarkan atas keyakinan tuhan.

Teologis ilmu yang mempelajari segala sesuatu tentang tuhan

An Nisa : 1

يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوْا رَبَّكُمُ الَّذِيْ خَلَقَكُمْ مِّنْ نَّفْسٍ وَّاحِدَةٍ وَّخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيْرًا وَّنِسَاۤءًۚ وَاتَّقُوا اللّٰهَ الَّذِيْ تَسَاۤءَلُوْنَ بِهٖ وَالْاَرْحَامَۗ اِنَّ اللّٰهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيْبًا ۝١

Wahai manusia, bertakwalah kepada Tuhanmu yang telah menciptakanmu dari diri yang satu (Adam) dan Dia menciptakan darinya pasangannya (Hawa). Dari keduanya Allah memperkembangbiakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Bertakwalah kepada Allah yang dengan nama-Nya kamu saling meminta dan (peliharalah) hubungan kekeluargaan. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasimu

Pada surah ini Allah menjelaskan bahwa untuk meraih tujuan tersebut manusia perlu menjalin persatuan dan kesatuan, serta menanamkan kasih sayang antara sesama. Oleh karena itu, bertakwalah kepada Allah yang dengan nama-Nya kamu saling meminta pertolongan antar sesama, dengan saling membantu, dan juga peliharalah hubungan kekeluargaan dengan tidak memutuskan tali silaturahmi. Menjalin persatuan dan menjaga ikatan kekeluargaan adalah dasar ketakwaan yang dapat mengantarkan manusia ke tingkat kesempurnaan.

Al Hujurat : 13

يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ اِنَّا خَلَقْنٰكُمْ مِّنْ ذَكَرٍ وَّاُنْثٰى وَجَعَلْنٰكُمْ شُعُوْبًا وَّقَبَاۤىِٕلَ لِتَعَارَفُوْاۚاِنَّ اَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللّٰهِ اَتْقٰىكُمْۗ اِنَّ اللّٰهَ عَلِيْمٌ خَبِيْرٌ

Wahai manusia, sesungguhnya Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan perempuan. Kemudian, Kami menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah adalah orang yang paling bertakwa. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Mahateliti. ( Q. S Al-Hujurat: 13)

Dimensi landasan teologi

Ø  Dimensi Spiritual >> keyakinan (agama) >> bahwa semua dihadapan tuhan itu sama

Ø  Dimensi sosial >> Pemenuhan hak dan kewajiban

Ø  Dimensi ekonomi >> kepemilikan

Ø  Dimensi politik hukum >> posisi atau tempat

 

Landasan Historis

1.      Inggris, 1800 à (kesadaran, munculnya gerakan feminisme) >> sejarah, awal pergerakan perempuan di dunia

Gerakan Feminisme merupakan awal dari usaha melawan budaya patriarki pada tahun 1550-1700, di Inggris. Fokus dari gerakan feminisme adalah melawan prespektif yang mengatakan bahwa perempuan merupakan makhluk lemah, lebih emosional, dan tidak rasional.

 

2.      Awal pergerakan perempuan indonesia

a.      Masa pra kemerdekaan

Pada masa penjajahan perlakuan ketidakadilan yang dialami perempuan indonesia, khususnya dilingkungan keluarga, dimana masyarakat cenderung membelenggu perempuan, bergantung kepada laki laki sehingga perempuan menjadi tidak berdaya. Awal kebabgkitan perempuan pada masa pra kemerdekaan adalah (munculnya tokoh tokoh perempuan), seperti RA Kartini, Cut Nyak Dien, Dewi Saraswati dimana mereka Mendirikan organisasi” keperempuanan seperti

Ø  Poetri Mahardika (1912), dibentuk Ra Kartini dibantu Budi Oetomo

Langkah Langkah kartini menjadi stimulus bagi perjuangan perempuan dimasa berikutnya. Organisasi ini bukan hanya berjuang melawan penjajahan tapi juga melawan adat istiadat yang mendiskriminasi perempuan. Program utamanya adalah memajukan perempuan dalam pendidikan dan menghilangkan perlakuan ketidak adilan dalam kaum perempuan. Organisasi jni dinilai sebagai pionir terbentuknya organisasi perempuan lainnya.

Ø  Kaotamaan Istri (1912), dibentuk dewi sartika yang kemudian berganti nama menjadi sakola raden dewi

Ø  Jong Java Meisjekring, kelompok pemudi jawa muda (1915)

Ø  Aisyah (1917)

Ø  NU

 

b.      Gerakan perempuan pasca proklamasi

Gerakan perempuan pasca proklamasi bukan lagi hajya berkutat di pendidikan dan patriarki saja melainkan mulai memasuki ranah politik, sehingga perempuan banyak menjadi korban politik.

Ø  Gerwani (1950), kelompok ini memiliki hubungan kuat dengan partai komunis indonesia.

Ø  NOM atau Muslimat NU (1946), Nyai. Djuaesih

 

c.       Gerakan perempuan rezim orde baru

Pemerintahan orba identik dengan kepemerintahan yang otoriter. Org menginstruksikan sebuah ideologi gender yang bersifat ibuisme. Pada era ini terbentuk beberapa orgnisasi

Ø  Darma wanita

Ø  Darma pertiwi

Ø  Pkk, Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (Jateng,1974).

 

d.      Gerakan perempuan era reformasi

Gerakan Perempuan Masa Reformasi sudah berorientasi pada permasalahan yang bersifat kemasyatrakatan, pendidikan, serta aspek aspek lain dakam oemberdayaan perempuan. Beberapa orgamisasi pada era reformasi

Ø  Pundi Perempuan (Jakarta, 2002), bertujuan mengalang dana dan mengelolanya. Organisasi ini berfokus pada permasalahn kekerasan dalam rumah tangga

Ø  Rizka Annisa (Yogyakarta), organisasi oelayanan bagi perempuan korban kekerasan dan pengemvangan sumber dayabuntk penghapusan kekerasan pada perempuan.

Ø  Analisis perempuan merangin (2003,Jambi). Memperjuangkan hak otonomi hak asasi perempuan serat mendesak pemerintaj untuk membuka akses seluas luasnya untuk taraf kesejahteraan perempuan.

Ø  Sapa instituts (2002,bandung),

Ø  Jurnal perempuan jakarta, bertujuan untk meningkatkan kesadaran mengenai hak hak perempuan melalui medi komunikasi dan informasi.

Ø  Koperasi annisa (1989, mataram),

 

Narasi Gerakan Feminisme Aswaja

Terdapat tiga pilar narasi gerakan feminisme aswaja:

Pertama, Al-Khuriyah atau pembebasan (kemerdekaan), kader putri harus mempunyai dasar dan mental yang kuat untuk membebaskan dirinya sendiri terlebih dahulu, bebas dari kebodohan, kejumudan, dan taqlid terhadap teks-teks yang mengurung untuk berdzikir, berfikir, dan beramal shaleh lebih luas lagi. Setelah itu, kader putri harus memberikan dampak positif untuk menyumbangkan pikiran dan jiwanya lebih luas lagi, yaitu mengamalkan ilmu dan pengetahuannya untuk terbentuknya tatanan sosial yang adil makmur.

Kedua, Al-Adalah atau keadilan, adil sejak dalam pikiran apalagi perbuatan. Itulah representasi dari Aswaja yang tidak hanya dimaknai sebagai manhaj al fikr, namun juga alharakah maupun assiyasah.

AlMusawwamah atau kesetaraan, yang dimaksud di sini adalah kesetaraan kesamaan hak untuk mendapatkan ruang dan akses publik untuk mengamalkan ilmu dan pengetahuan seluas-luasnya.

 

Tantangan Global

Ø  Hambatan ekonomi

Hambatan ekonomi yang paling pokok terhadap kesetaraan perempuan adalah sistem ekonomi kapitalisme. Kapitalisme adalah sistem produksi sosial yang berdiri atas dasar kepemilikan terhadap kapital (modal) baik dalam bentuk tanah, uang, mesin, dll oleh segelintir (minoritas) orang.

Ø  Hambatan politik

Kebijakan anti demokrasi, anti keberagaman, fundamentalisme dan militerisme menghambat perkembangan perempuan karena menutup ruang demokrasi bagi perempuan dari masyarakat.

Ø  Hambatan sosial budaya

Hambatan sosial budaya yang paling pokok terhadap kesetaraan perempuan adalah patriarki. Patriarki berasal dari dua bahasa, yaitu pater (bapak) dan arche (aturan), sehingga kalau didefinisikan secara harfiah menjadi aturan ayah.

Ø  Hambatan agama

Tindakan fasisme religius sangan merugikan perempuan, dengan klaim kebenaran tafsir yang mereka suguhkan, apa yang kemudian dilakukan diyakini sebagai sebuah kebenaran. Contohnya adalah serangan brutal yang dilakukan oleh kelompok FPI dan kelompok kanan lainnya terhadap ideologi atau paham-paham yang dianggap sesat (ILGA, Ahmadiyah, Komunisme, dll), penerapan Perda di beberapa wilayah di Indonesia, dengan dalih kemuliaan untuk perempuan terbelenggu dalam ruang publik dan mengembalikannya ke ranah domestik.

 

Mengapa Penting Mempelajari Nahdlatun Nisa’ dalam Ber-PMII?

Mempelajari Nahdlatun Nisa’ dalam konteks ber-PMII sangat penting karena ia menekankan kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan, yang sejalan dengan nilai-nilai PMII. Pemahaman tentang kebangkitan perempuan membantu anggota PMII, baik laki-laki maupun perempuan, menghargai dan mendorong partisipasi perempuan dalam organisasi dan masyarakat. Ini juga memungkinkan PMII untuk mempromosikan reformasi sosial dan keagamaan yang inklusif dan adil, sesuai dengan prinsip-prinsip Islam yang dipegang teguh oleh organisasi. Hubungan dengan PKD dan Alasan Materi Nahdlatun Nisa’ Disertakan dalam PKD  Materi Nahdlatun Nisa’ disertakan dalam PKD karena PKD bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai dasar dan membangun kesadaran sosial pada anggota baru PMII. Dengan mempelajari Nahdlatun Nisa’, anggota baru diperkenalkan pada konsep kesetaraan gender sejak awal, yang membantu mereka menjadi lebih peka terhadap isu-isu gender dan siap untuk berkontribusi pada perjuangan kesetaraan dalam kehidupan berorganisasi dan bermasyarakat. Ini memastikan bahwa kader PMII tumbuh menjadi pemimpin yang inklusif dan adil, mampu menghadapi tantangan sosial dan politik yang berkaitan dengan gender

Kesimpulan Nahdlatun Nisa’ adalah konsep kebangkitan perempuan dalam Islam yang menekankan kesetaraan gender dan pemberdayaan tanpa meninggalkan tradisi.Pentingnya mempelajari ini dalam PMII adalah untuk memastikan pemahaman tentang hak-hak perempuan, mengatasi diskriminasi, dan mendorong kepemimpinan perempuan. Dalam PKD, materi ini ditanamkan sejak awal untuk membangun kesadaran dan kesiapan akesiapan anggota baru dalam memperjuangkan nggota baru dalam memperjuangkan kesetaraan gender, sehingga membentuk kader PMII yang inklusif, adil, dan

 

Fondasi dan Paradigma -Pasal 28D ayat 3 UUD 1945: Setiap warga negara berhak memperoleh kesempatan yang sama dalam pemerintahan. -Pasal28Eayat 3 UUD 1945: Setiap orang berhak atas kebebasan berserikat, berkumpul, dan mengeluarkan pendapat. -Pasal 27 UUD 1945: Semua orang sama kedudukannya di hadapan hukum dan pemerintahan.

Jadi sekiranya cukup sekian dari penjelasan diskusi dan hasil bincang bincang kali ini. Dengan penjelasan Nahdlatul Nisa' , semoga yang menghadiri diskusi dapat mendapatkan ilmu yang bermanfaat dan bisa menjadikan amal jariyah bagi seluruh sahab/i.


Salam Pergerakan... 



#buktinyata

Komentar

Postingan Populer