BELUM USAI
Oleh:
Wildatul Aksya
Saban
arunika kita menatap nabastala yang sama
Dalam
dimensi ruang dan jangkauan yang jauh berbeda
Portal
berita kini tak ubahnya elegi pengusir harmoni
Kabar duka
dari sudut bumi naluri warnai hari-hari sepi
Gundah
gulana menghembus napas sambil mengemis
Demi
menghindari hirap detak paling tragis
Bisa
berakhir lega, bisa juga berakhir binasa
Manusia
bukan amerta, yang pasti kan bermukim dalam pusara
Namun, ada
juga yang seenak jidat sepelekan segalanya
Seolah
Omicron atau Corona atau apalah itu hanyalah konspirasi semata
Hei! Apa
kau kira lenyapnya begitu banyak nyawa ini hanya bercanda?
Penuhnya
lahan-lahan persemayaman itu hanya sandiwara belaka?
Tidak masuk
akal!
Virus
mematikan itu nyata bukan fatamorgana
Nampaknya
memang selangit kognisi perlu dikumandangkan
Agar tidak
semakin banyak tarji' yang terdengar
Langkanya
damai, pandemi belum benar-benar usai!
,
,
,
Wildatul Aksya, gadis kelahiran 30 Maret 2004 ini sekarang merupakan mahasiswi program studi Pendidikan Agam Islam di IAIN Kediri. Biasa di sapa dengan panggilan Wilda atau Ida, dia bertempat tinggal di Cerme, Grogol, Kediri. Menulis telah menjadi salah satu kegemarannya.
🌹
Komentar
Posting Komentar